'James Pantas Dihargai Mahal oleh Madrid'

Bogota - Harga mahal yang harus ditebus Real Madrid untuk James Rodriguez dikritik keras. Namun menurut legenda hidup Kolombia, Carlos Valderrama, James pantas dibanderol mahal mengingat performanya belakangan.

Tampil bagus bersama Kolombia di Piala Dunia dengan menuntaskan turnamen sebagai topskorer lewat enam gol, James sudah memikat Madrid yang kemudian memboyongnya dari AS Monaco dengan harga 80 juta euro.

Harga mahal itu hanya kalah Gareth Bale, Cristiano Ronaldo, dan Luis Suarez, yang notabene punya pengalaman di sepakbola Eropa lebih banyak dari James. James sendiri baru benar-benar angkat nama sejak memperkuat Porto sedari 2010.

Maka wajar jika pembelian James dikritik keras karena Madrid hanya buang-buang uang, mengingat sudah banyak pemain bertipe menyerang di tim ibukota. Bahkan kedatangan James pun harus membuat pahlawan Madrid di final Liga Champions, Angel Di Maria, hengkang ke Manchester United.

Ditambah penampilan James yang masih biasa-biasa saja saat ini, 12 main dan 3 gol, dibanding Di Maria yang sudah nyetel dengan 'Setan Merah', maka kritik bisa jadi tak akan henti-hentinya mendatangi Madrid serta James.

Valderrama, yang tenar di era 90-an, menilai wajar jika James dihargai mahal karena dia sudah menunjukkan kualitasnya sebagai calon bintang masa depan. Jika penampilannya masih belum oke saat ini, itu disebabkan karena proses adaptasinya dengan skuat bertabur bintang seperti Madrid.

"James sudah memperlihatkan kualitasnya di Piala Dunia lalu di Brasil. Sudah merupakan pencapaian jika dia bisa beradaptasi dengan skuat yang penuh pemain bertalenta serta berpengalaman, melakukannya di usia muda jadi nilai plus untuknya," tutur Valderrama seperti dilansir Football Espana.

"Ini adalah saat-saat penting untuknya belajar dan kini dia punya kesempatan untuk melakukannya. Dia baru 22 tahun dan kami harap dia bisa bertahan lama di Madrid, karena seluruh orang Kolombia mendukungnya," lanjut pengoleksi 111 caps dan 11 gol bersama Kolombia itu.

(mrp/rin)

View the original article here