inuLPoker

 photo DepositPalingCepat_zps8238e88a.png  photo 900x90test05_zps51db1b8c.gif

Wednesday, October 15, 2014

Jakarta -Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia (BI), berharap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi segera dilakukan. Pasalnya, saat ini Indonesia mengalami berbagai defisit yang salah satu solusinya adalah menaikkan harga BBM.

"Lebih bagus lebih cepat," tegas Agus kala ditemui di Gedung Sekretariat Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Menurut Agus, saat ini Indonesia mengalami defisit ganda atau twin deficit yaitu di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta transaksi berjalan. Penyebabnya adalah impor BBM yang tinggi.

"Untuk kami, ada tantangan twin deficit di Indonesia. Kalau misalnya ada penyesuaian harga BBM, itu akan memperbaiki fiskal dan memperbaiki transaksi berjalan. Jadi itu satu hal yang perlu diperhatikan," jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Agus, BI akan mencermati kebijakan pemerintahan baru pimpinan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Dikabarkan, pemerintahan Jokowi akan menaikkan harga BBM sebesar Rp 3.000/liter pada November tahun ini.

"Yang tentu perlu diperhatikan itu apakah nanti di bulan November ini ada pemerintah yang baru akan menyesuaikan harga BBM atau nggak. Kalau bicara defisit, memang masih defisit. Tapi kita harapkan lebih baik," paparnya.

(hds/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


View the original article here

0 comments:

Post a Comment

 photo banner_zps28ad636e.gif  photo banner_zps28ad636e.gif